Dalam dunia akuntansi, jurnal merupakan salah satu dokumen yang penting untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Jurnal entry, atau biasa disebut juga sebagai entri jurnal, adalah proses pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal. Dengan melakukan jurnal entry, perusahaan dapat melacak dan mengontrol arus kas serta mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara lebih terperinci.
Pengertian dari jurnal entry adalah proses pencatatan transaksi keuangan secara terperinci ke dalam jurnal. Setiap transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan harus dicatat dengan benar dan teliti ke dalam jurnal entry. Pencatatan ini harus dilakukan dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan analisis keuangan perusahaan.
Cara membuat jurnal entry juga tidaklah sulit. Pertama-tama, tentukanlah jenis transaksi yang akan dicatat, seperti transaksi penjualan, pembelian, atau transaksi lainnya. Selanjutnya, identifikasi akun yang terlibat dalam transaksi tersebut, seperti akun kas, piutang, atau persediaan. Lakukan pencatatan dengan rinci mengenai jumlah transaksi, tanggal transaksi, dan deskripsi transaksi.
Sebagai contoh, jika perusahaan melakukan transaksi penjualan barang dengan nilai Rp 1.000.000, maka pencatatan jurnal entrynya akan menjadi sebagai berikut:
– Debit: Piutang Rp 1.000.000
– Kredit: Pendapatan Penjualan Rp 1.000.000
Dengan melakukan pencatatan jurnal entry secara teliti dan rinci, perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan terpercaya. Hal ini sangat penting untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan.
Referensi:
1. Soemarso, S.R. 2013. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
2. Kieso, D.E., Weygandt, J.J., & Warfield, T.D. 2010. Intermediate Accounting. New York: John Wiley & Sons.
3. Mulyadi. 2012. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.